Bisnis
Properti atau Developer dengan membangunan kavling, rumah, apartemen
atau perkantoran memang bisnis yang padat modal, tapi bukan berarti
tidak bisa dijalani bagi orang yang bermodalkan minim. Hanya saja syarat
utama dari bisnis ini, adalah sikap konsisten dan jujur dalam menjalani
bisnis.
Developer
itu berbeda dengan kontraktor, developer adalah pihak yang merangkai
keseluruhan bisnis dari segala lini-nya, mulai dari pencarian lahan,
pembelian lahan, pengurusan surat ijin, pembangunan rumah sampai dengan
penjualan rumah pada BAST (Berita Acara Serah Terima) dengan pembeli (end user).
Banyak
yang sukses di bidang ini dari mulai bermodalkan minim, namun juga ada
yang hancur lebur ketika bisnisnya menjelang besar, kebanyakan mereka
hancur karena faktor spekulasi dan bias penempatan dana yang tidak sesuai dengan rencana bisnis dan subrencana proyek.
Perencanaan
pemasaran
Rencana
pemasaran yang baik mencantumkan target waktu pencapaian penjualan, atau
transaksi bagi masing-masing prospek, serta teknik pelaksanaannya yang
realistis. Lewat cara teratur, klien dengan aman bisa mengetahui perkembangannya.
Selain itu, masalah akan mudah terdeteksi, begitu juga penyelesaiannya.
Rencana
pemasaran bisa dilakukan dengan pasang iklan, pasang papan pengumuman di depan
rumah, promosi melalui situs internet, dan menyebarkan berita penjualan
ke listing jaringan.
Mencari agen
properti
Untuk
pengusaha pemula, tak ada salahnya meminta bantuan agen properti. Tapi,
pastikanlah perusahaan tersebut terpercaya dan profesional. Mereka akan
menjelaskan detail mengenai program promosi, berkas, dokumen perjanjian, biaya
administrasi, komisi agen, pajak penjualan, dan pendekatan kepada penjual dan
pembeli.
Pastikan
juga, bahwa agen tersebut memberi akomodasi optimal, serta penentuan harga jual
rumah tidak terlalu tinggi dari harga di kawasan.
Survei harga
jual
Untuk
menentukan harga jual rumah, Anda perlu melakukan survei. Analisisnya dapat
diperoleh misalnya dengan pertanyaan, apakah kawasan tersebut direncanakan akan
menjadi pengembangan wilayah atau tidak, bagaimana perbandingan harga rumah
yang baru saja terjual di daerah tersebut, kecenderungan tren rumah yang
diinginkan pembeli saat ini, serta perbandingan harga dengan properti lainnya
di kawasan tersebut.
Dengan
analisis matang, harga jual bukan hasil perkiraan, melainkan berdasarkan
kondisi sebenarnya. Harga akan sangat menentukan besarnya daya tarik pembeli.
Jika terlalu mahal, tentu tidak akan ada yang tertarik, namun terlalu murah
juga akan merugikan Anda atau broker.
Saat
menetapkan harga, pastikan kondisi rumah yang sebenarnya. Tak ada salahnya
melakukan renovasi untuk menaikkan harga jual. Begitu juga kelengkapan dokumen
serta fasilitas yang hendak dijual yang harus juga dipastikan.
Menjamin
kesan pertama
Untuk
menarik kesan pertama dari pembeli, Anda dapat mempersiapkan rumah yang hendak
dijual. Pastikan rumah dalam keadaan rapi, terawat, juga bersih di dalam maupun
di luar. Perbaikan atau renovasi bisa Anda lakukan, misalnya pengecatan ulang,
membersihkan sampah dan lain-lainnya, sehingga pembeli terkesan dan tertarik.
Jika
bangunan masih dihuni, pastikan Anda menghubungi pemilik lama untuk melakukan
persiapan sebelum Anda dan calon pembeli datang. Minimal, pastikan kunci rumah
ada sehingga memudahkan Anda leluasa menunjukkan bangunan dan ruang kepada
calon pembeli.
Buatlah open
house
Agar calon
pembeli bisa merasakan nyamannya rumah Anda, undanglah relasi ke rumah. Buat
acaraopen house. Pilihlah hari yang tepat agar banyak orang bisa hadir. Lewat
acara ini, mereka bisa melihat setiap sudut rumah atau mereferensikan rumah
Anda kepada temannya atau orang lain.